Uncategorized

Inggris, dari Belanda

Inggris adalah salah satu benang merah saya dan suami: saya setahun di Edinburgh, suami setahun di London. Sehingga di 2023 ini, kami memutuskan untuk mengunjungi London dan Edinburgh selama masing-masing satu minggu. Walau kami familiar dengan kedua kota ini, tapi ternyata lumayan banyak hal yang berubah; baik karena memang kotanya sudah berubah dan kami juga sudah berubah dari dulu lajang saat di kota itu dengan sekarang membawa buntut. Sehingga, semoga tulisan ini bermanfaat buat, khususnya, para young-parents yang lagi menyiapkan trip ke Inggris. Enjoy!

To sum up, total expense kami (ini kan yang paling dicari? :p) adalah 2.600an Euro di London dan 1.700an Euro di Edinburgh. Dibandingin kalau liburan ke negara Eropa daratan lain: komponen visa mahal, tapi komponen transpotasi sangat worth it. Berikut rinciannya.

1. Visa
Visa ke UK itu aslinya ga terlalu mahal; 100an EUR per orang (note: sekarang harga naik). Tapiii yang bikin mahal itu jasa layanan dari kantor perwakilan di Belandanya -___- Ada dua kantor perwakilan UK di Belanda: Amsterdam dan Den Haag. Kalau mau via kantor Amsterdam, per-orang +75an Euro; via kantor Den Haag, per-orang +250 Euro. Yasudah kami pilih Amsterdam karena jauh lebih affordable. Laluuu kami baru tau kalau layanan non-premium, opsinya slotnya terbatas di weekday. Sehingga, karena jadwal kerja suami ga fleksibel, suami ambil layanan premium (yang bisa weekend, +70Eur) & dikirim ke rumah (+33 Eur). Sedangkan saya dan si bocah layanan biasa aja. Anw hati-hati pas ngeklik layanna premium; ga bisa dicancel (saat itu) haha.
Lesson learnt: book slot jauuuuh hari. Biar bisa dapet slot weekday yang sesuai preferensi jadwal kita.

2. Transportasi: London

  • Kalau ada pilihan kereta vs pesawat, saya 100% bakal pilih kereta. Karena, pengalaman bulan lalu ke Tokyo via bandara, wah bandara Schipol hebohhh bener; padahal pas itu belom masa liburan dan saya solo trip tanpa si bocah. Sehingga, yang ke London ini kami memutuskan book tiket kereta. Rute kami Rotterdam ke London. Pas berangkat, rutenya Rotterdam ke Brussel (1 jam) lalu dari Brussel ke London (1 jam). Pemeriksaan imigrasinya di Brussel. Pulangnya direct dari London ke Rotterdam (3 jam 28 menit). Pemeriksaan imigrasi tentu di London (King’s Cross). Kasih spare 1.5 jam sebelum jadwal keberangkatan biar pemeriksaan imigrasi bisa tenang. Jangan lupa udah beli makan berat di kereta: walking distance dari King’s Cross ada waffel enak (@ Black Sheep Coffee) dan KFC halal (take away only). Btw, kami juga nitipin koper di seberang King’s Cross: £ 5 perkoper perhari (mau cuma nitip satu jam maupun 23 jam sama aja harganya).
  • Transport di dalam London itu murah banget dibandingin Belanda. Kami make Oyster card buat turis, yang ada cap (batas atas) hariannya. Cap-nya ini perzona. Itungan kasarnya buat kami yang di zona 3/4: perhari kami MAKSIMAL bakal ditarik 8.6 Euro perorang. Mau pemakaian kami riilnya seratus atau seribu Euro (siapa tauu) karena bolak balik naik tube kayak setrikaan, does not matter. Pokoknya ditariknya max 8.6 Euro perorang. Ga ada batas jam (peak hours maupun off peak). Buat semua moda transportasi (kereta, tube, bus, apapun). Real deal banget sih ini. Kartu kami beli online dan kami minta kirim ke alamat di Belanda (bisa juga diambil di stasiun UK sebenernya). Btw, buat anak gratis, ga perlu bikin kartu juga.
  • Visit London = ya kudu sekalian ke Cambridge dan/atau Oxford. Karena keterbatasan energi, kami memutuskan cuma satu aja yaitu ke Cambridge. Ongkos kereta PP London – Cambridge – London adalah… 26 GBP. Iya, itu buat tiga orang! & ternyataa, walaupun kita misal bookingnya buat jam 10 pagi, bisa juga (kami udah nanya petugas) buat masuk ke kereta yang jam berapapun. Pokoknya asal masih di hari yang sama. Salah satu atraksi utama Cambridge adalah punting. Tapi saya udah pernah punting jadi kami skip ini. Tips saya untuk punting ini adalah: tawar harga dengan signifikan! Dulu (lima tahunan lalu), saya bisa dapet harga 10 GBP perorang buat punting ini dengan nawar sadis dan jual mahal. Harga sekarang tentu udah lebih mahal. Tapi kalau kalau orang, masih bisa dapet 25 GBP. Kata temen suami yang S2 S3 di Cambridge (yang kami temui pas ke sana), sebenernya tamu dari anak beberapa fakultas di Cambridge juga bisa minjem punting gratisnya fakultas tsb. Jadi cek-cek aja network kita.

3. Transportasi: Scotland

Dulu, saya hampir selalu jalan kaki pas di Edinburgh. Jadi saya ga familiar dengan bus/tram di sana. Tapi karena ada si bocah yang ikutan (kami ga pake stroller apapun, jadi si bocah 4 tahun ini kami ajak jalan pake kakinya haha), jadi tentu bus adalah penyelamat. Kalau di Glasgow, tiket bus yang one day berlaku buat satu jalur aja (jadi misalnya beli tiket one day buat bus jalur 9/9A, ya cuma bisa dipake di bus jalur itu. Harga 3.9 GBP perhari). Tapi ternyata di Edinburgh, tiket bus one day berlaku buat bus manapun untuk operator itu. Harganya 5.4 GBP perhari. Btw di bus Glasgow maupun Edin (maupun kereta antarkedua kota tsb), anak di bawah lima tahun gratis. Tiket kereta PP Edin-Glasgow harganya 14an GBP per-orang, yang di saat ini bisa dipakai di jam berapapun dari stasiun manapun. Di Glasgow, ada bus gratis yang menghubungkan stasiun Glasgow Central dan Glasgow Queenstreet asalkan kita udah beli tiket kereta.

3. Hotel
London:
dengan transportasinya murah, kami ga ada kekhawatiran buat nyari akomodasi di manapun yang deket underground, asalkan masih max zona 4. Tapi, kami salah perhitungan: karena pergantian plan, kami perlu pesen dua hotel yang berbeda. & itu repot ternyata dengan ngebawa si bocah. Terlebih lagi, hotel yang pertama adalah hotel budget yang sempiit bener. Gerak dikit udah nabrak sesama kami. Bayangin aja ada toddler, cowo, di kamar kayak gitu. Bawaannya emosi haha. Baru, di hotel selanjutnya baru pilihan yang tepat. Kami sangat saranin akomodasi ini: no drama, simpel, ga ada biaya aneh-aneh. Apalagi doi di Elizabeth Line dan lima menitan dari stasiun/jalur baru yang modern. 

Scotland: kami akomodasi di Glasgow karena hotel layak di Edinburgh harganya keterlaluan haha. Selain itu, suami juga ada kegiatan di Glasgow sehingga perlu lokasi di situ. Berhubung kami sudah merasakan kalau hotel yang satu apartemen (ada dapur + mesin cuci dry) adalah pilihan tepat untuk kami, kami kerucutin pencarian di booking.com yang the whole apartement. Jadinya bisa masak (sayur wajib banget tiap hari! Plus makanan halal emang susah di sekitaran yang selain makanan Timur Tengah yang saya sama sekali ga prefer). Pakaian juga bawa dikit aja, karena bisa cuci dry gratis tiap hari di akomodasi. Kami di aparthotel ini, yang beberapa langkah dari Glasgow Central Statiun. Oke-oke aja tanpa drama. Kami dapet kamar di lantai 6 (katanya mending minta lantai atas, biar ga denger berisiknya jalanan).

4. Makanan
London:
Salah satu makanan UK yang saya selalu terbayang = Nando’s. Tapi, notenya adalah ga semua cabang Nando’s itu halal. Jadi, cek dulu aja di websitenya. Kami juga cobain resto Indonesia halal yang baru: Triple Hot Spicy. Lokasinya di dalam toko orang (bukan di pinggir jalan), jadi kalau habis ngikutin Gmap ga nemu: tanyalah penjaga toko di situ. Rasanya… hmmm kami prefer resto lain. Tapi, Laksanya enak.  Sebenernya kami juga mau ke Pino’s Warung juga, tapi ternyata udah ga punya energi hehe. Btw tentang makanan London: Fish and Chips itu most likely ga halal ya. Tepungnya bisa krispi itu biasanya karena dicampur beer. Jadi, kalau emang ngidam, carilah yang klaim halal tanpa campuran beer. 

Scotland: Susah benerrr cari makanan halal yang sesuai lidah kami di sini. Baik di Edin maupun Glasgow, makanan halal ya Timur Tengah (yang saya ga suka). Jadinya ya Nando’s cabang halal lagi atau masak sendiri di akomodasi. Ada sebenernya makanan Malaysia, tapi tipe yang jual pork dan bumbunya bumbu Chinese jadi kami ragu (saya DM IG, ga dijawab, jadi yasudah kami ga ke sana karena gatau gimana status kehalalannya).

5. Destinasi (Bersama Toddle)

London: National History Museum & Science Museum (mereka seberangan. Makan siangnya bisa di resto halal deket sana), Imperial College London (kampus si suami), Diana Memorial Park (oke ini pas summer! Sedia pakaian ganti ya buat si bocah), London Eye dan sekitarnya, Cambridge, Buckingham Palace (guide change: 11:00), Big Bang, Young V&A Museum

Scotland: Edinburgh in one day trip = University of Edinburgh (kampus saya), Arthur’s Seat, Calton Hills, Royal Mile, Princess Street Garden (makan siang bisa di Marmaris (beware jam bukanya) atau Mosque Kitchen yang Cafe (beware menu-menu non-Timur Tengah cuma tersedia mulai jam 14; tapi eskrim tetep tersedia sejak buka)). Museum Edinburgh = Dynamic Earth (oke ini!), Museum of Scottish Fire Heritage. Glasgow = Glasgow Science Museum, Free Wheel North. Sebenernya, saya juga berniat naik kereta Harry Potter tapi ga jadi karena ga ada tenaga haha. Lihat Hairy Cow juga bakal jadi pengalaman menarik buat anak, tapi kami skip soalnya waktunya ga memungkinkan.

Soooo that’s it! Semoga bermanfaat.

Standard

2 thoughts on “Inggris, dari Belanda

  1. Astaga! Biaya visanya sepertiga budget London ya. Omong2 soal hotel kami pas terakhir ke London tinggal di daerah Soho, kamarnya klaustrofobik banget juga 🤣 padahal kami udah biasa pake hotel kamar sempit.

    Klo di kami biasanya budget makan >>> budget yg lain2 🤣🤣

    Like

    • Iyaaaaaa mahal bener visanya. Makanya kami beneran manfaatin ini visa buat nyelesaiin ke tempat-tempat yang jadi wishlist utama (kami dapet visa multiple entry buat 6 bulan). Tapi itu juga karena suami pake layanan tambahan juga (jadwal khusus + minta dikirim ke alamat).

      Sejak punya anak, kalau ke LN kayaknya udah ga memungkinkan kalau ga ada dapurnya menurutku. Secara makanan halal ya miniiiim di mayoritas negara. Padahal dulu ya samaa aku biasa aja pake hotel kamar sempit jugaa pas masa-masa single 🤣

      Like

Leave a comment