Uncategorized

Makanan Halal Tokyo

Makanan Jepang selalu menjadi makanan favorit saya. Sedangkan, saya berlandaskan “by default, makanan Jepang itu tidak halal”. Sehingga, makanan Jepang halal & enak adalah perpaduan yang saya selalu habiskan waktu lumayan untuk menelusurinya. Berdasar pengalaman saya solo trip (read: conference) pada tahun 2023, baby moon 2009, maupun bermukim 1995-2000; dan juga suami undergrad exchange 2012-2013; yang semua di Tokyo, berikut daftar makanan halal yang sudah saya icipi selama di Tokyo. Semoga bermanfaat.

Bintang 5/5:

Soba, Sojibo Diversity, Odaiba



Lumayan effort buat ke sini, tapi totally worttthh it! Soba terenak yang pernah saya makan. Ocha-nya juga enak, sehingga kami beli beberapa ocha bubuknya sebagai oleh-oleh. Satu area dengan ‘robot’ gundam raksasa.
Japanese Hamburger, Kiwamiwa, Shibuya



Ngantri-nya satu jam sambil berdiri, tapi saya sampai 2-3x ke sini saking enaknya. Setiap pemesanan halal menu, chef-nya bakal ngeganti sarung tangan, utensil dkk untuk mencegah cross contamination.
Japanese Curry, Halal Coco Ichibana, Akihabara



Coco Ochibana itu by default tidak halal. Sehingga, perlu cari outlet yang halal (warna hijau). Sepertinya yang outlet Akihabara sudah tutup, sehingga cek ya lokasi terbarunya.

Bintang 4.5/5:

Tempura, Tendon Itsuki, Ginza



Lokasinya di dalam kompleks mini-mall yang agak jemilet (jadi tanyakan saja ke petugas). Agak ngantri saat jam padat, tapi enak!

Bintang 4/5:

Yakiniku, Gyumon, Shibuya



Dulu, hotal saya beberapa menit jalan dari Gyumon sehingga hampir setiap hari ke sini. Saladnya enak bgt. Kalau dagingnya: yakiniku di Indonesia banyak yang lebih enak. Tapi, masih ok ok aja untuk membuat kenyang.
Ramen, Halal Honolu, Shibuya



Effort. Karena perjalannya lumayan naik turun . Menurut saya, rasanya kurang istimewa walaupun tidak negatif juga. Mirip dengan ramen-ramen di Indonesia.
Sushi, Sushi Ken, Asakusa



Saya pesen lumayan banyak sebenarnya. Dari semuanya: jujur saya ga merasakan signifikansinya dibandingkan bahkan Sushi Tei.

Bintang 3/5:

Ramen, (Lupa), Asakusa



Di deretan toko setelah kuil Asakusa. Service-nya bagus sebenarnya, sangat ramah dan welcoming. Tapi, dari segi rasa kurang. Baik ramen maupun gyoza-nya lebih enak yang di Indonesia.

Sedangkan, untuk omiyage (survenir), snack-snack Jepang sebenarnya sangat populer. Tapi, titik kritisnya buanyak sekali. Contoh: Tokyo Banana itu tidak halal karena ada gelatin hewan dan/atau alkohol, kecuali satu varian (yang kurang menarik menurut saya). Kitkat Jepang bahkan mendapat label ‘haram level 2’ dari aplikasi “Halal Japan“. Aplikasi ini sangat berguna sebagai patokan btw. Sehingga beli akses premium berjangka (sesuai durasi saya di Jepang) sangat worth it; cuma 20 ribuan rupiah seingat saya waktu itu.

Sehingga, snack yang saya beli adalah:

  1. Pocky! Halal level 2 via aplikasi Halal Japan. Beli grosir di Mega Donki Shibuya.
  2. Senbei yang merk Amanoya Kabukiage. Halal level 3. Di convenience store banyak, tapi saya beli grosir di Mega Donki Shibuya.
  3. Snack label halal di toko paling depan deretan toko kuil Asakusa. Snack tradisional Jepang gitu. Tapi… rasanya kurang cocok di lidah saya. Jadi saya tidak menyarankan beli banyak.
  4. Di 2019, saya beli Senbei enak bgt, label halal, di deretan toko kuil Asakusa. Tapi, waktu 2023 saya ke sana lagi sudah ga bisa nemu. Sudah keliling 10x kayaknya di area situ, dan ga nemu lagi.
Kitkat: Haram Level 2

Pocky: Halal Level 2

Senbei Amanoya Kabukiage: Halal Level 3


Senbei Asakusa: Label Halal

Be note bahwa sopan santun dan norma masyarakat sangat dijunjung di Jepang. Sayapun ga selalu yakin dengan norma yang berlaku karena sudah bukan penduduk tetap. Sehingga, kalau saya ke Jepang lagi insyaAllah, saya bakal main aman. Contoh: Tendon Itsuki (Tempura) sepertinya ga akan cocok untuk membawa bayi < 3 tahun karena kursinya tinggi dan cuma tersedia belasan kursi di dalam toko. Kalau saya mau bawa anak ke sana, saya akan ganti-gantian aja masuk ke restonya dengan suami agar anak bayi tidak perlu dibawa masuk. Kalau gyumon, karena sistemnya tatami dan ruangannya sekat-sekat, jelas cocok untuk bawa bayi asalkan tidak heboh gerak (bahaya api). Apakah makanan sisa (kalau si bocah makannya lama sedangkan antrian di belakang sudah panjang) boleh dibawa pulang atau tidak, juga perlu dipastikan.

Postingan ini insyaAllah akan selalu saya update setiap kali saya ke Jepang. List incaran saya ini sekarang:

  1. Halal Ryotan (Risshisha / Yuzanso)
  2. Halal Yakiniku Panga
  3. Halal Wagyu Shinjuku-Tei Akasaka

またね!

Standard